Routing Dinamis RIP pada Cisco Packet Tracer
Panduan Routing Dinamis RIP di Cisco Packet Tracer
Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu protokol routing dinamis yang paling sederhana dan paling awal. Protokol ini menggunakan algoritma Distance Vector untuk menentukan jalur terbaik ke tujuan, dengan metrik utama berupa hitungan hop. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengimplementasikan routing RIP pada dua router di Cisco Packet Tracer.
1. Topologi Jaringan
Topologi yang akan kita gunakan terdiri dari dua router yang saling terhubung. Masing-masing router terhubung ke satu LAN. Berikut adalah detail topologinya:
- **Router LAN 1** terhubung ke subnet `192.168.10.0/24`.
- **Router LAN 2** terhubung ke subnet `192.168.20.0/24`.
- Kedua router terhubung satu sama lain melalui jaringan `10.0.0.0/30`.
- Default Gateway untuk LAN 1 adalah `192.168.10.254`.
- Default Gateway untuk LAN 2 adalah `192.168.20.254`.
2. Konfigurasi Router
Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi pada masing-masing router. Kita akan mengaktifkan RIP dan mengiklankan jaringan yang terhubung langsung.
Konfigurasi Router LAN 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface gigabitethernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#end
Router#write memory
Konfigurasi Router LAN 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface gigabitethernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#end
Router#write memory
3. Verifikasi Hasil Routing
Setelah konfigurasi selesai, kita bisa memeriksa tabel routing pada masing-masing router. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap router telah berhasil "belajar" rute ke jaringan yang tidak terhubung langsung dengannya.
Hasil `show ip route` pada Router LAN 2
Perhatikan baris dengan kode **R** yang menunjukkan rute yang dipelajari dari RIP:
Router#show ip route
...
R 192.168.10.0/24 [120/1] via 10.0.0.1, 00:00:15, Serial0/0/0
...
4. Pengujian Konektivitas
Langkah terakhir adalah menguji konektivitas antar PC dari subnet yang berbeda menggunakan perintah ping. Ini membuktikan bahwa routing telah berhasil dan perangkat dapat berkomunikasi.
Hasil Ping dari PC di LAN 1 ke PC di LAN 2
C:\>ping 192.168.20.1
Pinging 192.168.20.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.20.1: bytes=32 time=1ms TTL=126
Reply from 192.168.20.1: bytes=32 time=1ms TTL=126
Reply from 192.168.20.1: bytes=32 time=1ms TTL=126
Reply from 192.168.20.1: bytes=32 time=1ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.20.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
Hasil di atas menunjukkan bahwa ping berhasil 100%, yang menandakan bahwa routing RIP telah dikonfigurasi dengan benar dan PC dari satu LAN dapat menjangkau PC di LAN lainnya.
Artikel ini memberikan panduan dasar untuk mengkonfigurasi RIP. Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "Routing Dinamis RIP pada Cisco Packet Tracer"