Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Dasar MikroTik RouterOS

Fungsi Dasar MikroTik RouterOS

Fungsi Dasar MikroTik RouterOS

Memahami Fungsi-fungsi Inti RouterOS

Placeholder untuk gambar

Mikrotik router os.

1. Interface

Manajemen antarmuka adalah fondasi dari setiap konfigurasi MikroTik. Bagian ini digunakan untuk melihat dan mengelola semua antarmuka fisik dan virtual, seperti Ethernet, wireless, bridge, dan VLAN.

Contoh CLI:

/interface print

Melihat daftar semua antarmuka.

/interface ethernet set ether1 name="LAN"

Mengubah nama antarmuka.

2. IP Address

Menu ini digunakan untuk mengelola alamat IP, baik statis maupun dinamis (melalui DHCP Client). Alamat IP sangat penting untuk komunikasi jaringan.

Contoh CLI:

/ip address add address=192.168.88.1/24 interface=LAN

Menambahkan alamat IP ke antarmuka LAN.

/ip address print

Melihat daftar alamat IP.

3. IP Route

Router harus tahu bagaimana cara mengirim paket data ke tujuan yang berbeda. Konfigurasi `IP Route` menentukan jalur (path) yang akan dilewati oleh paket data tersebut.

Contoh CLI:

/ip route add gateway=192.168.1.1

Menambahkan default gateway.

4. IP Pool

`IP Pool` adalah rentang alamat IP yang bisa digunakan untuk layanan seperti DHCP Server, VPN, atau Hotspot. Ini membantu dalam manajemen alokasi IP yang lebih terstruktur.

Contoh CLI:

/ip pool add name=DHCP_Pool ranges=192.168.88.10-192.168.88.200

Membuat pool alamat IP.

5. IP DHCP Server

DHCP Server secara otomatis memberikan alamat IP, gateway, dan DNS kepada perangkat klien yang terhubung ke jaringan. Ini sangat memudahkan administrasi jaringan.

Contoh CLI:

/ip dhcp-server setup

Menjalankan wizard konfigurasi DHCP Server.

6. Queue (Manajemen Bandwidth)

Fungsi ini digunakan untuk membatasi atau mengelola penggunaan bandwidth untuk pengguna atau layanan tertentu. Terdapat Simple Queues dan Queue Tree untuk manajemen yang lebih kompleks.

Contoh CLI:

/queue simple add name=User-A target=192.168.88.2 max-limit=5M/5M

Membatasi bandwidth untuk IP tertentu.

7. Firewall (Filter Rule)

Firewall bertugas untuk mengamankan jaringan dengan mengontrol aliran data. Anda bisa membuat aturan (rules) untuk menerima, menolak, atau membatasi paket data.

Contoh CLI:

/ip firewall filter add chain=input action=drop protocol=tcp dst-port=23

Memblokir akses Telnet.

8. Wireless

Menu ini digunakan untuk mengelola antarmuka nirkabel (wireless). Anda bisa mengkonfigurasi mode operasi (misalnya, AP Bridge, Station), SSID, dan enkripsi.

Contoh CLI:

/interface wireless set wlan1 ssid="My_WiFi_Network" mode=ap-bridge

Mengatur SSID dan mode wireless.

/interface wireless security-profiles add name=my-profile mode=dynamic-keys authentication-types=wpa2-psk wpa2-pre-shared-key=password123

Membuat profil keamanan untuk WPA2-PSK.

9. Bridge

Fungsi bridge digunakan untuk menggabungkan beberapa antarmuka (seperti port Ethernet dan wireless) menjadi satu kelompok logis. Ini membuat semua perangkat yang terhubung berada dalam satu broadcast domain yang sama.

Contoh CLI:

/interface bridge add name=bridge1

Membuat antarmuka bridge baru.

/interface bridge port add bridge=bridge1 interface=ether2

Menambahkan antarmuka ke bridge.

10. NAT (Network Address Translation)

NAT adalah fitur firewall yang memungkinkan perangkat di jaringan lokal (private IP) untuk berkomunikasi dengan internet menggunakan satu alamat IP publik. Ini sangat penting untuk jaringan rumahan atau kantor kecil.

Contoh CLI:

/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Mengaktifkan NAT (Masquerade).

11. Tools

MikroTik memiliki berbagai alat bantu yang sangat berguna untuk troubleshooting dan diagnostik jaringan, seperti `ping`, `traceroute`, `torch`, dan `bandwidth test`.

Contoh CLI:

/tool ping google.com

Menguji konektivitas ke sebuah domain.

/tool traceroute 8.8.8.8

Melacak jalur paket ke server DNS Google.

12. Hotspot

Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengelola akses internet publik atau privat melalui halaman login. Sangat cocok untuk kafe, hotel, atau area publik lainnya.

Contoh CLI:

/ip hotspot setup

Menjalankan wizard konfigurasi Hotspot.

13. PPP (Point-to-Point Protocol)

PPP digunakan untuk membuat koneksi dial-up atau VPN. MikroTik mendukung beberapa jenis koneksi PPP, yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda.

a. PPPoE (PPP over Ethernet)

Digunakan untuk koneksi internet dari ISP. Klien akan mendapatkan alamat IP dinamis atau statis dari server PPPoE.

/interface pppoe-client add interface=ether1 user=user password=pass

Membuat PPPoE Client untuk terhubung ke ISP.

b. PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol)

Salah satu protokol VPN yang paling tua dan umum. Meskipun tidak seaman protokol modern, PPTP masih sering digunakan untuk koneksi dasar.

/interface pptp-server add name=pptp-server user=user password=pass

Mengaktifkan PPTP Server.

c. L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)

Protokol tunneling yang sering dikombinasikan dengan IPsec untuk memberikan keamanan yang lebih baik. Ini ideal untuk membuat koneksi VPN yang aman.

/interface l2tp-server add name=l2tp-server user=user password=pass

Mengaktifkan L2TP Server.

14. VLAN (Virtual Local Area Network)

VLAN memungkinkan Anda untuk membagi satu jaringan fisik menjadi beberapa jaringan logis yang terpisah. Ini membantu meningkatkan keamanan dan efisiensi jaringan.

Contoh CLI:

/interface vlan add name=vlan10 interface=ether2 vlan-id=10

Membuat VLAN dengan ID 10 di antarmuka ether2.

Posting Komentar untuk "Fungsi Dasar MikroTik RouterOS"